Kemeriahan Parade Ogoh-Ogoh Desa Padangsambian Kaja dalam menyambut hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari Kamis, 7 Maret 2019. Parade ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Padangsambian Kaja yang diikuti oleh 9 (sembilan) dusun yang terdiri dari :
a. Dusun Umaklungkung
b. Dusun Tegallinggah
c. Dusun Batukandik
d. Dusun Robokan
e. Dusun Batuparas
f. Dusun Pagutan
g. Dusun Dukuhsari
h. Dusun Lepang
i. Dusun Tegehsari
Parade berlangsung hari Rabu, 6 Maret 2019 mulai dari pukul 18 : 00 - selesai. lokasi parade berada di Jln. Gatsu Barat - Simpang Kebo Iwa.
Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Hindu menjalani sejumlah ritual khas yang pada hakikatnya merupakan upaya pensucian diri dan lingkungan sekitar. Pada 2-4 hari sebelum Nyepi, masyarakat menyucikan diri dan perangkat peribadahan di pura melalui Upacara Melasti. Sementara, satu hari sebelum Nyepi, dilakukan ritual Buta Yadnya (Bhuta Yajna). Buta Yadnya merupakan rangkaian upacara untuk menghalau kehadiran buta kala yang merupakan manifestasi unsur-unsur negatif dalam kehidupan manusia. Dalam rangkaian Buta Yadnya, terdapat tradisi pawai ogoh-ogoh yang membuat jadi festival tahunan yang semarak dan menjadi daya tarik pariwisata.
Buta Yadnya terdiri dari dua tahapan, yaitu ritual mecaru (pecaruan) dan ngrupuk (pengerupukan). Mecaru merupakan upacara persembahan aneka sesajian (caru) kepada buta kala. Upacara ini dilakukan dari tingkatan keluarga, banjar, kecamatan, kabupaten, kota, hingga tingkat provinsi. Ngrupuk adalah ritual berkeliling pemukiman sambil membuat bunyi-bunyian disertai penebaran nasi tawur dan menyebarkan asap dupa atau obor secara beramai-ramai. Ritual ngrupuk yang biasanya dilakukan bersamaan dengan arak-arakan ogoh-ogoh bertujuan agar buta kala beserta segala unsur negatif lainnya menjauh dan tidak mengganggu kehidupan umat manusia.
Parade Ogoh-Ogoh Desa Padangsambian Kaja dapat dilihat di Channel Resmi
"Desa Padangsambian Kaja"